Minggu, 18 November 2012

Tembaga(II)Ammonium Berhidrat dan Tembaga (II) Tetraamin Sulfat Berhidrat


                                              
Hari/Tanggal : Jumat / 5 Oktober2012

I.  TUJUAN
Mempelajari pembuatan tembaga(II) ammonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin   sulfat berhidrat.

II. DASAR TEORI

            Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu+ mengalami disproporsionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan berarti senyawa larutan Cu (I) tidak mungkin terbentuk. Untuk menilai pada keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu+) cukup banyak pada larutan air, Cu+ akan berada pada banyak jumlah (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu+). Disproporsionasi ini akan menjadi sempurna. Di lain pihak jika Cu+ dijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap). Cu2+ sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap (Petrucci, 1987 : 350).
Tembaga (Cu) adalah logam merah muda yang lunak, dapat di tempa dan liat. Tembaga melebur pada 1038oC. Karena potensial elektroda standarnya positif (+0,34 V untuk pasangan Cu / Cu+), tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia dapat larut sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M) dengan mudah melarutkan tembaga (Svehla, 1990 : 229).
Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutannya. Dalam air, hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru oleh karena warna ion kompleks koordinasi enam [Cu(H2O)6]2+. Reaksi ion Cu+ dengan OH- pada berbagai konsentrasi bergantung pada metodenya. Penambahan ion hidroksida ke dalam larutan tembaga (II) sulfat (0.1-0,5 M) secara bertetes dengan kecepatan ~ 1 mL/menit menyebabkan terjadinya endapan gelatin biru muda dari garam tembaga (II) hidroksida sulfat, bukan endapan Cu(OH)2 (Sugiarto, 2003 : 569).
            Senyawa tembaga bersifat diamagnetik. Tembaga sulfit teroksidasi superficial dalam udara kadang menghasilkan lapisan warna hijau hidroksida karbonat dan hidrokso sulfat dan SO2. Di atmosfer tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan asam sulfat dengan adanya oksigen. Kestabilan relatif kepro dan kopri diartikan dengan potensial Cu*= 0,52 V dan Cu+ = 0,153 V. Kestabilan relatif tergantung pada sulfat anion dan ligan yang cukup beragam dengan pelarut/sifat fisik atom tetangganya dalam kristal. Pelarutan tembaga hidroksida karbonat dan sebagainya dalam asam yang dihasilkan akuo hijau dituliskan [Cu(H2O)6]2+. Diantara berbagai kristal hidratnya adalah sulfat hidratnya adalah sulfat biru CuSO4.5H2O yang paling lazim. CuSO4.5H2O dapat dihidrasi menjadi zat anhidrat yang berwarna putih. Penambahan ligan menyebabkan kompleks dengan pertukaran molekul air secara berurutan (Syukri, 1999 : 321).

III.  ALAT DAN BAHAN
       Alat:
     - Gelas beker 50 mL
     - Batang pengaduk
     - Kaca arloji
     - Corong
     - Kertas saring
     - Gelas ukur
     - Pipet tetes
     - Mortar dan alu

Bahan:
-  Aquadest
-  CuSO4 serbuk
-  NH4OH pekat
-  Alcohol 96 %
                            
IV. CARA KERJA












V. HASIL PENGAMATAN
1.      Pembuatan tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4 (NH4)2SO4.6H2O

No.
Langkah Percobaan
Hasil Pengamatan
1
Ditimbang CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
Massa CuSO4.5H2O = 5 gr ; Kristal berwarna biru muda
Massa (NH4)2SO4 = 5 gr ; Kristal berwarna hijau muda
2
Dilarutkan dalam 12 ml air panas

3
Kristal disaring, dikeringkan dan ditimbang
Warna Kristal yang terbentuk = biru
Massa Kristal yang terbentuk = 8,79 gr



2.      Pembuatan tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O

No.
Langkah Percobaan
Hasil Pengamatan
1
Ditimbang CuSO4.5H2O
Massa CuSO4.5H2O = 6,25 gr
2
Dilarutkan dalam H2O
Warna campuran = biru pekat
3
Ditambahkan NH4OH kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit alcohol
Warna larutan dan endapan = ungu
4
Endapan disaring, dicuci dengan campuran larutan NH4OH dan alcohol
Warna endapan yang disaring = ungu
5
Endapan yang telah dikering ditimbang
Massa endapan + kertas saring = 7,13 gr


VI.      VI. PERHITUNGAN

1. Pembuatan Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Diketahui :
M CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
                = 5,12 gram
Massa CuSO4.5H2O
                           = 5 gram
Massa (NH4)2SO4
                               = 5 gram
BM CuSO4.5H2O                               = 249,54 g/mol
BM (NH4)2SO4
                                   = 132 g/mol
BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
              = 399,54 g/mol
Ditanya  : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O       = 5 g/ 249,54 g/mol = 0,02 mol
Mol (NH4)2SO4           = 5 g/ 132 g/mol = 0,03 mol

CuSO4.5H2O   +    (NH4)2SO4   →       CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
m :
       0,02 mol                      0,03 mol                           -
r   :       0,02 mol                      0,02 mol                         0,02 mol
s   :
       -                                   0,01 mol                         0,02 mol
Massa CuSO4(NH4)2SO4.6H2         = mol CuSO4(NH4)2SO4.6H2O x BM CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
      = 0,02 mol x 399,54 g/mol           
      = 7,99 gram
% rendemen = ( 5,12 gram / 7,99 gram) x 100 % = 64,08 %

2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
Diketahui :
Massa Cu(NH3)4SO4.6H2O
     =  4,08 gram
BM CuSO4.5H2O
                   = 249,54 g/mol
BM Cu(NH3)4SO4.6H2O
        =  321,54 g/mol
V NH3 15 N
                            = 10 mL
Ditanya  : % rendemen...?
Penyelesaian  :
Mol CuSO4.5H2O                    = 6,25 g / 249,54 g/mol = 0,025 mol
Mol Cu(NH3)4SO4.6H2O        = 6,25 g / 321,54 g/mol = 0,015 mol
CuSO4.5H2O    +       4NH3      →        Cu(NH3)4SO4.6H2O
m :     0,025 mol       0,015 mol                         -
r   :    0,025 mol        0,1 mol                        0,025 mol
s  :         -                   0,05 mol                      0,025 mol
MassaCu(NH3)4SO4.6H2O      = mol Cu(NH3)4SO4.6H2O x BMCu(NH3)4SO4.6H2O
                                                   = 0,025 mol x 321,54 g/mol     
                                             = 8,038 gram
% rendemen = (4,08 gram / 8,038 gram) x 100 % = 50,75 %


VII.  VII.    VII. PEMBAHASAN
         Praktikum kali ini, praktikan melakukan pecobaan mengenai Tembaga (II) Ammonium Berhidrat dan Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat. 
Percobaan pertama, yaitu membuat garam tembaga(II)amonium, praktikan menggunakan CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 masing-masing sebanyak 5 gram kedaunay dilarutkan di dalam 12 ml aquadest panas. Pembuatan garam rangkap tembaga (II) ammonium sulfat, dengan melarutkan kristal CuSO4.5H2O dan Kristal (NH4)2SO4 dalam aquadest menghasilkan larutan yang berwarna biru muda. Kemudian larutan tersebut didinginkan. Larutan yang sudah dingni tersebut di saring menggunakan kertas saring, kemudian endapan bresama dengan kertas saring ditimbang. Berdasarkan hasil percobaan, massa kristal yang didapat adalah 5,12 gram. 

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO→ CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Berdasarkan persamaan reaksi diatas, garam yang dihasilkan adalah garam rangkap yang berasal dari dua larutan garam, yaitu CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4.
Percobaan berikutnya adalah pembuatan garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat. Pembuatannya dilakukan dengan melarutkan Serbuk CuSO4.5H2O ke dalam Aquaeest dan larutan NH4OH. Penambahan aquadest ini dimaksudkan untuk mengencerkan NH4OH. Proses ini dilakukan dalam lemari asam, karena reaksi ini menghasilkan gas yang berbau menyengat yang berasal dari larutan amonia pekat yang digunakan.  Dari hasil campuran ini, terbentuk larutan yang berwarna biru tua. Selanjutnya ke dalam campuran biru tua tersebut ditambahkan alkohol 95 % sedikit demi sedikit, hal ini bertujuan untuk mengurangi energi solvasi ion-ion sehingga pembentukan kristal dapat terjadi lebih sempurna. Praktikan menggunakan alkohol, karena alkohol merupakan pelarut yang baik untuk senyawa ionik. Selanjutnya, campuran ini didiamkan. Endapan biru tua yang terbentuk kemudian disaring, lalu dicuci dengan campuran amonia pekat dan alkohol, kemudian dengan larutan alkohol. Pencucian dilakukan untuk memurnikan endapan kristal yang terbentuk dari pengotor-pengotor yang tidak diinginkan yang mungkin saja terdapat dalam garam yang terbentuk pada saat dilakukan penyaringan sebagian kristal tersebut ikut terbawa bersama filtrat. Berdasarkan hasil percobaan, massa endapan yang terbentuk sebesar 4,08 gram, dengan persen hasil sebesar 50,75 %. Reaksi yang terjadi pada saat pembentukan garam kompleks ini adalah:
CuSO4.5H2O+ 4NH Cu(NH3)4SO4.5H2O

VIII. KESIMPULAN
1.      Massa kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah 5,12 gram.
2.      Persen rendemen CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah 64,08%.
3.      Massa kristal Cu(NH3)4SO4.6H2O adalah 4,08 gram, kristal berwarna biru tua.
4.      Persen rendeman Cu(NH3)4SO4.6H2O adalah 50,75%.


DAFTAR  PUSTAKA

Day & Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima.Jakarta : Erlangga.
Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi AksaraWilkinson.
Harjadi. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta : PT. Gramedia.


PERTANYAAN


1. Apa tujuan pencucian dengan menggunakan eter?
Pencucian endapan kristal pada pembuatan garam kompleks bertujuan untuk melarutkan alkohol maupun senyawa organik yang masih terkandung dalam kristal garam.


2. Apa jenis garam yang dihasilkan dari percobaan ini ?
Garam yang dihasilkan dalam percobaan ini ada dua jenis :
Percobaan pertama megnhasilkan garam rangkap yaitu garam tembaga (II) ammonium sulfat hidrat
Percobaan kedua mnghasilkan garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat.

 3. Bedakan antara garam kompleks dengan garam sederhana?
Garam kompleks adalah garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks.
Garam sederhana  adalah garam yang terbentuk
dari hasil kristalisasi larutan dua campuran atau lebih.