I.
Tujuan
·
Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam
klorida
·
Mempelajari kompleks logam transisi dengan ion
klorida
II.
Dasar
Teori
Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna
dan sifatnya. Misalnya gas klor yaitu gas berwarna kuning kehijauan dalam suhu
kamar, non-polar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut non-polar
Semua halogen dapa mengoksidasi air menjadi Oksigen dan bukan oksidator
kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-redoks dan
prosesnya disebut disporposionasi
2Cl2 (aq) + H2O(l) Ò
HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi
reduksi dan reaksi oksidasi sekaligus. Pemutih klorin (bleachi agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO
merupakan suatu oksidator dan daya oksidasinya sama dengan klorin namunion ClO-
berbeda dengan ion Cl- sebab asam hipoklorit adalah asam lemah dan
ion hipoklorit itu sendiri basa yang cukup kuat sedangkan ion klor mempunyai
sifat netral dan merupakan basa konjugat dari asam klorida yang merupakan asam
kuat. Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+,
dan Hg+berperan sebagai ligandalam pembentukan kompleks yang diamati
melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak poduk
sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman. Klor juga
digunakan secara beasar-besaran dalam pembuatankertas, zat warna tekstil,
produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antiseptic, insektisida, makanan,
pelarut, cat dan banyak produk lainnya. Kebanyakan klor diproduksi unuk
digunakan dalam pembentukan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas,
desinfektan dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakanuntuk pembuatan
klorat, kloroform, karbon tetra klorida dan ekstraksi brom.
III.
Metodelogi
Penelitian
a.
Alat
·
Pipet tetes
·
Rak tabung reaksi
·
Tabung reaksi
·
Geals ukur
b.
Bahan
·
NaCl 0,1 M
·
AgNO3 0,1 M
·
NH4OH 6 M
·
CuSO4 0,1 M
·
Lakmus merah dan biru
·
NaOCl (pemutih pakaian)
·
NaOH 6 M
·
KI 0,1 M
·
KBr 0,1 M
·
n-Heksana
·
HCl pekat
c.
Cara kerja*
1.
Ion Klorida
a.
Kelarutan dan kestabilan garam klorida
1.
Dimasukan 1mL NaCl + 1 mL AgNO3 ke
dalam tabung
2.
Larutan diaduk hingga tercampur rata kemudian
ditambahkan NH4OH secukupnya hingga endapan yang terbentuk larut.
3.
Kemudian ditambahkan HNO3 sedikit
berlebihan dan diaduk
4.
Diamati perubahan yang terjadi
b.
Kompleks logam transisi dengan Ion Cl-
1.
Dimasukan 2 mL CuSO4 + 2 mL HCl pekat
ke dalam tabung reaksi
2.
Campurn diencerkan dengan 5 mL aquadest dan
diamati perubahan yang terjadi
3.
Dicampurkan 3 mL HCl pekat dengan AgNO3
kedalam tabung reaksi
4.
Diaduk beberapa menit hingga endapan larut
kembali
2.
Ion hipoklorit
a.
Reaksi lakmus
1.
Diteteskan larutan NaOCl atau pemutih pakaian
pada lakmus merah dan biru kemudian diamati perubahannya
b.
Reaksi dengan AgNO3
1.
Dicampurkan ke dalam tabung reaksi 1 mL AgNO3 + 3 mL NaOCl
2.
Diamati endapan yang terbentuk
3.
Ditambahkan HNO3
4.
Dibandingkan endapan yang terbentuk dengan
campuran NaOH dengan AgNO3
c.
Daya oksidasi
1.
Dicampurkan 2 mL KI dan n- heksana (lakukan di
ruang asam)
2.
Ditambahkan beberapa tetes larutan NaOCl atau
pemutih pakaian (hati-hati, hindari kelebihan NaOCl karena dapat mengakibatkan
hilangnya warna I2)
3.
Diamati perubahan yang terjadi pada lapisan n-
heksana
4.
Diulangi prosedur 1-3 dengan mengganti KI
menjadi KBr
*semua senyawa yang direaksikan
dalam fase cair (dalam bentuk larutan)
IV.
Hasil
dan Pembahasan
a.
Hasil percobaan
1.
Kelarutan dan stabilitas garam klorida
NaCl + AgNO3 -> AgCl (endapan berwarna putih)
+ NH4OH ->
endapan larut
+ HNO3 ->
endapan kembali terbentuk an muncul gas atau uap
2.
Kompleks logam transisi dengan ion klor
CuSO4 + HCl ->
warna larutan menjadi lebih pekat
+ H2O ->
larutan lebih encer
AgNO3 -> HCl Ò
tidak terjadi perubahan
+ H2O ->
larutan menjadi lebih encer
3.
Reaksi dengan Lakmus
NaOCl + lakmus merah ->
lakmus menjadi tidak berwarna
NaOCl + lakmus biru ->
lakmus menjadi tidak berwarna
4.
Reaksi dengan AgNO3
NaOCl + AgNO3 ->
endapan berwarna putih
+ HNO3 ->
endapan jadi menggumpal
NaOH + AgNO3 ->
endapan warna coklat
+ HNO3 ->
tidak terjadi perubahan
5.
Daya oksidasi
KI + C6H12 + NaOCl ->
terbentuk tiga lapisan berwarna: kuning, pink, oranye dan tidak tercampur
b.
Pembahasan
Pada percobaan pertama mereaksikan natrium clorida
dengan perak nitrat menunjukan reaksi pengendapan. Endapan berwarna putih
muncul karena kedua senyawa tersebut bereaksi. Endapan yang muncul adalah
senyawa perak klorida sebgai hasil reaksi. Perak klorida mengendap karena nilai
kelarutannya kecil. Ketika ditambahi ammonia endapan menghilang karena
terbentuknya ion kompleks diaminargentat ([Ag(NH3)2]-) dan ion klor Cl- kemudian
ditambahi larutan asam nitrat kemudian terbentuk suatu gas atau uap dan endapan
kembali terbentuk. Endapan terbentuk kembali karena asam nitrat bereaksi dengan
ammonia sehingga ion perak bereaksi kembali dengan ion klor sehingga endapan
perak klorida terbentuk kembali.
Pada percobaan mereaksikan tembaga sulfat dengan asam
klorida membuat warna biru tembaga sulfat menjadi lebih pekat. Hal ini
disebabkan karena terbentuknya ion kompleks dalam larutan tersebut. Tetapi
tidak terjadi reaksi apapun ketika mereaksikan asam klorida dengan perak
nitrat. Ini menunjukan bahwa tidak selalu terjadi pembentukan ion kompleks
antara klorida dengan perak. Kemudian reaksi pengendapan seperti reaksi pertama pada
pencampuran perak nitrat dengan natrium klorida.
Natrium hipoklorit memudarkan warna lakmus baik lakmus
merah dan lakmus biru menjadi putih. Yang terjadi pada kertas lakmus disebabkan
karena sifat oksidatornya dan juga karena sifatnya sebagai pemutih. Dimana ia
mampu memcah ikatan rangkap dan membuat senyawa yang putus ikatan rangkapnya
akan berbentuk linear strukturnya sehingga berwarna bening. Karena sehingga
warna kertas lakmus juga luntur atau hilang.
Reaksi klor dengan perak nitrat menunjukan perbedaan.
Klor bereaksi dengan perak nitrat dan mengehasilkan endapan putih yang
menggumpal ketika ditambahi asam nitrat. Endapan ini menggumpal dengan adanya
asam nitrat.
Natrium hipoklorit mampu mereduksimiod dalam senyawa
kalium iodida yang ditunjukan perubahan warna pada larutan n-heksana dengan
kalium iodida. Hal ini disebabkan karena bilangan oksidasi klor dalam senyawa
natriun hipoklorit paling kecil sehingga
ia memiliki daya oksidator yang kuat.
V.
Kesimpulan
·
Kelarutan senyawa klorida yaitu peerak klorida
yang terbentuk sangat kecil dan stabil.
·
Ion klorida mampu membentuk ion kompleks dengan
tembaga.
·
beberapa senyawa yang klor mampu dan bersifat
sebagi pembersih.
·
senyawa klor memiliki daya oksidasi yang kuat.
VI.
Referensi
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Jilid 1. Jakarta :
Kalman Media Pusaka.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Jilid 2. Jakarta :
Kalman Media Pusaka.
VII.
Lampiran
Pertanyaan Dan
Jawaban
1) Tuliskan contoh-contoh senyawa klor dengan bilangan oksidasi Cl (-1, 0, +1,
+3, +4, +5, +7) dan sebutkan kegunaannya kalau ada?
Biloks
|
Senyawa klor
|
Kegunaan
|
-1
|
NaCl
|
sebagai bahan pengamat dan bahan campuran
|
untuk membuat es krim
|
||
0
|
Cl2
|
sebagai
senjata perang pada perang dunia II
|
+1
|
NaOCl
|
sebagai pemutih pakaian
|
+3
|
NaClO2
|
sebagai
pemutih dlam industri tekstil dan kertas
|
digunakan pada pengolahan air sebagai
desinfektan
|
||
terdapat
pada obat kumur dan pasta gigi
|
||
+4
|
NaClO3
|
sebagai herbisida
|
+5
|
NH4ClO4
|
sebagai campuran bahan bakar roket
|
+7
|
HClO4
|
Sebagai bahan desinfektan
|
2) Bagaimana cara membuat larutan pemutih NaClO secara komersial. Tuliskan
reaksinya !
Larutan
pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor (Cl2),
gas klor dilewatkan ke dalam larutan dingin NaOH encer pada suhu dibawah 40º C,
jika suhu lebih dari 40 oC maka akan membentuk natrium klorat (NaClO3)
VIII.
2NaOH + Cl2
-> NaCl + NaOCl + H2O
3) Bagaimana cara zat
pemutih dapat membuat pakaian kelihatan lebih putih?
Zat pemutih
bekerja dengan dua cara, yaitu :
a.
Mengubah molekul menjadi zat yang tidak mengandung
kromofor atau masih mengandung kromofor yang tidak menyerap cahaya visible
dengan cara memutuskan ikatan kimia kromofor oleh pemutih yang bersifat
oksidator.
b.
Mengubah ikatan rangkap pada kromofor menjadi ikatan
tunggal oleh pemutih yang bersifat rediktor. Pemutusan ikatan rangkap ini dapat
mengurangi kemampuan kromofor menyerap sinar visible.