Tembaga(II)Ammonium
Berhidrat dan Tembaga (II) Tetraamin Sulfat Berhidrat
Hari/Tanggal : Jumat / 5 Oktober2012
I. TUJUAN
Mempelajari pembuatan tembaga(II) ammonium sulfat
berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat.
II. DASAR TEORI
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu+ mengalami disproporsionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan berarti senyawa larutan Cu (I) tidak mungkin terbentuk. Untuk menilai pada keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu+) cukup banyak pada larutan air, Cu+ akan berada pada banyak jumlah (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu+). Disproporsionasi ini akan menjadi sempurna. Di lain pihak jika Cu+ dijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap). Cu2+ sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap (Petrucci, 1987 : 350).
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu+ mengalami disproporsionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan berarti senyawa larutan Cu (I) tidak mungkin terbentuk. Untuk menilai pada keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu+) cukup banyak pada larutan air, Cu+ akan berada pada banyak jumlah (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu+). Disproporsionasi ini akan menjadi sempurna. Di lain pihak jika Cu+ dijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap). Cu2+ sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap (Petrucci, 1987 : 350).
Tembaga (Cu) adalah logam merah
muda yang lunak, dapat di tempa dan liat. Tembaga melebur pada 1038oC. Karena
potensial elektroda standarnya positif (+0,34 V untuk pasangan Cu / Cu+),
tembaga tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan
adanya oksigen ia dapat larut sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M)
dengan mudah melarutkan tembaga (Svehla, 1990 : 229).
Tembaga membentuk senyawa dengan
tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga (II) yang stabil dan
mendominasi dalam larutannya. Dalam air, hampir semua garam tembaga (II)
berwarna biru oleh karena warna ion kompleks koordinasi enam [Cu(H2O)6]2+.
Reaksi ion Cu+ dengan OH- pada berbagai konsentrasi bergantung pada metodenya.
Penambahan ion hidroksida ke dalam larutan tembaga (II) sulfat (0.1-0,5 M)
secara bertetes dengan kecepatan ~ 1 mL/menit menyebabkan terjadinya endapan
gelatin biru muda dari garam tembaga (II) hidroksida sulfat, bukan endapan
Cu(OH)2 (Sugiarto, 2003 : 569).
Senyawa
tembaga bersifat diamagnetik. Tembaga sulfit teroksidasi superficial dalam
udara kadang menghasilkan lapisan warna hijau hidroksida karbonat dan hidrokso
sulfat dan SO2. Di atmosfer tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan asam
sulfat dengan adanya oksigen. Kestabilan relatif kepro dan kopri diartikan
dengan potensial Cu*= 0,52 V dan Cu+ = 0,153 V. Kestabilan relatif tergantung pada
sulfat anion dan ligan yang cukup beragam dengan pelarut/sifat fisik atom
tetangganya dalam kristal. Pelarutan tembaga hidroksida karbonat dan sebagainya
dalam asam yang dihasilkan akuo hijau dituliskan [Cu(H2O)6]2+. Diantara
berbagai kristal hidratnya adalah sulfat hidratnya adalah sulfat biru
CuSO4.5H2O yang paling lazim. CuSO4.5H2O dapat dihidrasi menjadi zat anhidrat
yang berwarna putih. Penambahan ligan menyebabkan kompleks dengan pertukaran
molekul air secara berurutan (Syukri, 1999 : 321).
III. ALAT DAN BAHAN
Alat:
- Gelas beker 50 mL
- Batang pengaduk
- Kaca arloji
- Corong
- Kertas saring
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Mortar dan alu
Bahan:
- Aquadest
- CuSO4 serbuk
- NH4OH pekat
- Alcohol 96 %
- CuSO4 serbuk
- NH4OH pekat
- Alcohol 96 %
IV. CARA KERJA
V. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan tembaga (II) ammonium
sulfat hidrat CuSO4 (NH4)2SO4.6H2O
No.
|
Langkah Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Ditimbang CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
|
Massa CuSO4.5H2O = 5 gr ;
Kristal berwarna biru muda
Massa (NH4)2SO4 = 5 gr ; Kristal berwarna
hijau muda
|
2
|
Dilarutkan dalam 12 ml air panas
|
|
3
|
Kristal disaring, dikeringkan dan ditimbang
|
Warna Kristal yang terbentuk = biru
Massa Kristal yang terbentuk = 8,79 gr
|
2. Pembuatan tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat
Cu(NH3)4SO4.6H2O
No.
|
Langkah Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Ditimbang CuSO4.5H2O
|
Massa CuSO4.5H2O = 6,25 gr
|
2
|
Dilarutkan dalam H2O
|
Warna campuran = biru pekat
|
3
|
Ditambahkan NH4OH kemudian ditambahkan sedikit demi
sedikit alcohol
|
Warna larutan dan endapan = ungu
|
4
|
Endapan disaring, dicuci dengan campuran larutan
NH4OH dan alcohol
|
Warna endapan yang disaring = ungu
|
5
|
Endapan yang telah dikering ditimbang
|
Massa endapan + kertas saring = 7,13 gr
|
VI. VI.
PERHITUNGAN
1. Pembuatan Tembaga (II) ammonium
sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Diketahui :
M CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 5,12 gram
Massa CuSO4.5H2O = 5 gram
Massa (NH4)2SO4 = 5 gram
Diketahui :
M CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 5,12 gram
Massa CuSO4.5H2O = 5 gram
Massa (NH4)2SO4 = 5 gram
BM CuSO4.5H2O = 249,54 g/mol
BM (NH4)2SO4 = 132 g/mol
BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 399,54 g/mol
Ditanya : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O = 5 g/ 249,54 g/mol = 0,02 mol
Mol (NH4)2SO4 = 5 g/ 132 g/mol = 0,03 mol
BM (NH4)2SO4 = 132 g/mol
BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 399,54 g/mol
Ditanya : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O = 5 g/ 249,54 g/mol = 0,02 mol
Mol (NH4)2SO4 = 5 g/ 132 g/mol = 0,03 mol
CuSO4.5H2O
+ (NH4)2SO4
→ CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
m : 0,02 mol 0,03 mol -
m : 0,02 mol 0,03 mol -
r : 0,02
mol 0,02
mol
0,02 mol
s : - 0,01 mol 0,02 mol
Massa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = mol CuSO4(NH4)2SO4.6H2O x BM CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
s : - 0,01 mol 0,02 mol
Massa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = mol CuSO4(NH4)2SO4.6H2O x BM CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
=
0,02 mol x 399,54
g/mol
= 7,99 gram
% rendemen = ( 5,12 gram / 7,99 gram) x 100 % = 64,08 %
2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
Diketahui :
Massa Cu(NH3)4SO4.6H2O = 4,08 gram
BM CuSO4.5H2O = 249,54 g/mol
BM Cu(NH3)4SO4.6H2O = 321,54 g/mol
V NH3 15 N = 10 mL
Ditanya : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O = 6,25 g / 249,54 g/mol = 0,025 mol
Mol Cu(NH3)4SO4.6H2O = 6,25 g / 321,54 g/mol = 0,015 mol
CuSO4.5H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.6H2O
m : 0,025 mol 0,015 mol -
r : 0,025 mol 0,1 mol 0,025 mol
s : - 0,05 mol 0,025 mol
MassaCu(NH3)4SO4.6H2O = mol Cu(NH3)4SO4.6H2O x BMCu(NH3)4SO4.6H2O
= 0,025 mol x 321,54 g/mol
2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
Diketahui :
Massa Cu(NH3)4SO4.6H2O = 4,08 gram
BM CuSO4.5H2O = 249,54 g/mol
BM Cu(NH3)4SO4.6H2O = 321,54 g/mol
V NH3 15 N = 10 mL
Ditanya : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O = 6,25 g / 249,54 g/mol = 0,025 mol
Mol Cu(NH3)4SO4.6H2O = 6,25 g / 321,54 g/mol = 0,015 mol
CuSO4.5H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.6H2O
m : 0,025 mol 0,015 mol -
r : 0,025 mol 0,1 mol 0,025 mol
s : - 0,05 mol 0,025 mol
MassaCu(NH3)4SO4.6H2O = mol Cu(NH3)4SO4.6H2O x BMCu(NH3)4SO4.6H2O
= 0,025 mol x 321,54 g/mol
= 8,038 gram
% rendemen = (4,08 gram / 8,038
gram) x 100 % = 50,75 %
VII. VII. VII.
PEMBAHASAN
Praktikum
kali ini, praktikan melakukan pecobaan mengenai Tembaga (II) Ammonium Berhidrat
dan Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat.
Percobaan pertama,
yaitu membuat garam tembaga(II)amonium, praktikan
menggunakan CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
masing-masing sebanyak 5 gram kedaunay dilarutkan di dalam 12 ml aquadest
panas. Pembuatan garam rangkap tembaga (II) ammonium sulfat, dengan melarutkan
kristal CuSO4.5H2O dan Kristal (NH4)2SO4
dalam aquadest menghasilkan larutan yang berwarna biru muda. Kemudian larutan
tersebut didinginkan. Larutan yang sudah dingni tersebut di saring menggunakan
kertas saring, kemudian endapan bresama dengan kertas saring ditimbang. Berdasarkan
hasil percobaan, massa kristal yang didapat adalah 5,12 gram.
Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 →
CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Berdasarkan persamaan reaksi diatas,
garam yang dihasilkan adalah garam rangkap yang berasal dari dua larutan garam,
yaitu CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4.
Percobaan berikutnya adalah pembuatan garam tembaga
(II) tetra amin sulfat berhidrat. Pembuatannya dilakukan dengan melarutkan Serbuk CuSO4.5H2O
ke dalam Aquaeest dan larutan NH4OH. Penambahan aquadest ini
dimaksudkan untuk mengencerkan NH4OH. Proses ini dilakukan dalam
lemari asam, karena reaksi ini menghasilkan gas yang berbau menyengat yang
berasal dari larutan amonia pekat yang digunakan. Dari hasil
campuran ini, terbentuk larutan yang berwarna biru tua. Selanjutnya ke dalam
campuran biru tua tersebut ditambahkan alkohol 95 % sedikit demi sedikit, hal
ini bertujuan untuk mengurangi energi solvasi ion-ion sehingga pembentukan
kristal dapat terjadi lebih sempurna. Praktikan menggunakan alkohol, karena
alkohol merupakan pelarut yang baik untuk senyawa ionik. Selanjutnya, campuran ini
didiamkan. Endapan biru tua yang terbentuk kemudian disaring, lalu dicuci
dengan campuran amonia pekat dan alkohol, kemudian dengan larutan
alkohol. Pencucian dilakukan untuk memurnikan endapan kristal yang
terbentuk dari pengotor-pengotor yang tidak diinginkan yang mungkin saja
terdapat dalam garam yang terbentuk pada saat dilakukan penyaringan sebagian
kristal tersebut ikut terbawa bersama filtrat. Berdasarkan hasil percobaan, massa
endapan yang terbentuk sebesar 4,08 gram, dengan persen hasil
sebesar 50,75 %. Reaksi yang terjadi pada saat pembentukan garam
kompleks ini adalah:
CuSO4.5H2O+
4NH3 → Cu(NH3)4SO4.5H2O
VIII.
KESIMPULAN
1. Massa
kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
adalah 5,12 gram.
2. Persen
rendemen CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
adalah 64,08%.
3. Massa
kristal Cu(NH3)4SO4.6H2O adalah 4,08 gram, kristal berwarna biru tua.
4. Persen
rendeman Cu(NH3)4SO4.6H2O adalah 50,75%.
DAFTAR PUSTAKA
Day & Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima.Jakarta : Erlangga.
Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung
: Bumi AksaraWilkinson.
Harjadi.
1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta :
PT. Gramedia.
PERTANYAAN
1. Apa tujuan pencucian dengan
menggunakan eter?
Pencucian endapan kristal pada pembuatan garam kompleks bertujuan untuk melarutkan alkohol maupun senyawa organik yang masih terkandung dalam kristal garam.
Pencucian endapan kristal pada pembuatan garam kompleks bertujuan untuk melarutkan alkohol maupun senyawa organik yang masih terkandung dalam kristal garam.
2. Apa jenis garam yang dihasilkan
dari percobaan ini ?
Garam yang dihasilkan dalam percobaan ini ada dua jenis :
Percobaan pertama megnhasilkan garam rangkap yaitu garam tembaga (II) ammonium sulfat hidrat
Percobaan kedua mnghasilkan garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat.
Garam yang dihasilkan dalam percobaan ini ada dua jenis :
Percobaan pertama megnhasilkan garam rangkap yaitu garam tembaga (II) ammonium sulfat hidrat
Percobaan kedua mnghasilkan garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat.
3. Bedakan antara garam
kompleks dengan garam sederhana?
Garam kompleks adalah garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks.
Garam sederhana adalah garam yang terbentuk dari hasil kristalisasi larutan dua campuran atau lebih.
Garam kompleks adalah garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks.
Garam sederhana adalah garam yang terbentuk dari hasil kristalisasi larutan dua campuran atau lebih.